Home Nasional PNM, OJK, dan BNN Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan dan Cegah Bahaya Narkoba

PNM, OJK, dan BNN Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan dan Cegah Bahaya Narkoba

Jakarta, Gatra.com – Permodalan Nasional Madani (PNM) menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengedukasi para ibu di Garut, Jawa Barat (Jabar), soal bahaya narkotika dan berbagai modus penipuan di bidang keuangan.

Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti, dalam keterangan pers, Selasa (8/8), menyampaikan, pada kegiatan tersebut juga pihaknya meningkatkan meningkatkan literasi keuangan yang disampaikan OJK.

Penyuluhan bertajuk Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar itu diikuti 1.000 orang ibu yang merupakan nasabah PNM Mekaar dari 2 wilayah binaan di Garut, Jabar.

Prasetya menyampaikan, peningkatan literasi keuangan perlu dilakukan, terlebih saat ini banyak modus yang menggiurkan yang digunakan penipu untuk menjerat korbannya.

Menurutnya, literasi keuangan menjadi salah satu ilmu yang sangat penting dan harus terus ditingkatkan agar masyarakat, khususnya para ibu nasabah PNM tidak terbuai tawaran menggiurkan.

Ia menyampaikan, pihaknya memberikan edukuasi khusus kepada para ibu karena mereka setiap harinya bersinggungan dengan kegiatan jual-beli dalam usahanya. PNM dan OJK akan terus berkolaborasi untuk membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Begitupun soal bahaya narkotika, kata Prasetya?, tidak kalah pentingnya. PNM secara khusus berkolaborasi dengan BNN untuk menyampaikan edukasi soal bahaya Narkotika yang merusak kesehatan dan masa depan generasi bangsa serta menghambat keluarga sejahtera.

“Komitmen ini semoga dapat kita jalankan terus dengan 120 kegiatan pendampingan di Garut yang telah dijalani dengan melibatkan 6.905 nasabah,” ujarnya.

Ia mengharapkan, para ibu peserta edukasi ini nantinya dapat menyampaikan materi yang didapat soal literasi keuangan dan bahaya narkotka kepada keluargan dan masyarakat pada umumnya.

“Ini dalam rangka menjaga agar tidak hanya para ibu nasabah saja yang teredukasi soal literasi keuangan, tetapi menjaga keluarganya dari ancaman di lingkungan sekitar yang dapat mengancam generasi bangsa, yaitu narkoba,” katanya.

Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang hadir dalam acara tersebut, menghimbau nasabah mematuhi tenggat waktu pinjaman supaya usaha yang dijalani tetap produktif dan sehat.

Rudy juga mengutarakan bahwa keberadaan PNM di Garut membantu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut untuk lebih maju dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

 

 

Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN, Yanri Pratiwi, menyampaikan, wabah narkoba sudah semakin memprihatinkan di kalangan anak muda di Indonesia. Sesuai data BNN, sebanyak 2,3 juta pelajar di Indonesia kehilangan masa depan dikarenakan narkoba.

 

 

?Yanri menjelaskan berbagai narkotika dan bahayanya serta beagaimana cara meranginya agar anak dan keluarga tidak ada yang mengonsumsi barang haram tersebut.

 

 

“Jangan sampai anak kita di masa depan bertemu dengan penjajah tanpa wajah, yaitu narkoba,” katanya.

 

 

Yanri menutup materi dengan penyuluhan hotline BNN. Para ibu mengeluarkan handphone-nya untuk menyimpan nomor tersebut. Hal ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadaran untuk melindungi keluarga agar tetap sejahtera.

 

 

Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tasikmalaya, Gina Giyani, menyampaikan, informasi yang tidak kalah menarik akan bahaya penipuan kepada pelaku usaha yang kini sedang marak.

 

 

Ia mengungkapkan, sering ditemui pencairan kredit online berkedok serba instan, tetapi justru malah merugikan. Pihaknya mengimbau para ibu dan masyarakat untuk mengingatkan kehati-hatian agar tidak terbuai dengan pendanaan yang belum dipantau OJK tersebut.

 

 

Prasetya menyampaikan,? PNM berharap kegiatan ini tidak hanya sekadar meningkatkan keeratan silaturahmi dengan para nasabah, tetapi merangkul agar tetap menjaga nasabah dan keluarganya agar tetap teredukasi dengan kelola finansial yang baik.

 

 

“Terhindar dari bahaya kriminal sebagai pengusaha UMKM dan ancaman narkoba di lingkungan keluarga,” katanya.

52